Waerebo seperti negeri berpagar gunung. Tersembunyi di balik keramaian dunia. Di pagi hari, kampung ini tampak seperti negeri dongeng berselimut kabut. Di malam hari, gugusan bintang galaksi Bimasakti terlihat saat langit tak berawan. Dengan kearifan lokalnya, warga Wae Rebo bisa berjalan beriringan dengan laju pariwisata. Wae Rebo adalah kampung adat satu-satunya yang tersisa di Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Kampung ini mempunyai tujuh rumah adat atau mbaru niang yang masih ditinggali oleh warganya. Untuk menuju kampung ini, pengunjung harus berkendara delapan jam dari Labuan Bajo dan mendaki gunung sejauh 4 kilometer menembus hutan alam dan untuk mencapai ke sini harus melalui perjalanan panjang terlebih dahulu. Perjalanan Labuan Bajo. Dari Labuan Bajo lanjut 3-4 jam perjalanan darat dengan mobil menuju Denge. Perjalanan belum berhenti sampai disitu, Waerebo yang berada di lembah diantara pegunungan, hanya bisa ditempuh melalui jalan kaki dari Denge, desa terdekat dengan Waerebo yang masih bisa diakses oleh mobil. Saya harus berjalan kaki selama 4 jam dengan medan bervariasi mulai dari jalanan berbatu, jalan tanah yang menanjak hingga melewati sungai dengan jembatan bambu.